Pulau Makian - Wisata Halmahera Selatan

16:08 Add Comment
Pulau Makian - Wisata Halmahera Selatan

Pulau Makian termasuk pulau kecil yang lebarnya sekitar 10 km. Pulau ini terdapat Gunung Api Kie Besi dengan ketinggian 1.357 meter di atas laut dengan lebar kawah 1.5 km yang membuat Pulau Makian terlihat indah dan menjadi hal yang menarik bagi yang suka mendaki gunung. Dahulu pulau ini merupakan kediaman Sultan Bacan pertama kali sebelum pindah ke Pulau Lelei dan akhirnya ke Pulau Bacan. Pulau Makian berada di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Pulau Makian adalah penghasil kenari sehingga sering disebut juga "Pulau Kenari". Masyarakat biasanya memanen pohon kenari antara bulan Maret hingga Agustus. Kacang kenari disini memiliki ukuran empat kali lebih besar dari ukuran lazimnya dan merupakan salah satu kenari terbaik di Indonesia. Kenari sering dijadikan kue, halua kenari, bagea kenari, minyak, wewangian, dsb. Kacang kenari sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung, otak, dan berbagai manfaat lainnya. Pulau Makian juga banyak terdapat Pohon Kelapa sangat cocok untuk melepas dahaga setelah lelah mengelilingi Pulau Makian yang indah.

Pulau Makian - Wisata Halmahera Selatan
Sumber: Foto Ullokan
Pulau Makian juga terdapat Benteng Mauritius Ngofakiaha, namun kondisinya kurang terawat dan perlu dibenah kembali sehingga sejarah tersebut tidak hilang. Benteng Mauritius dibangun oleh Gubernur Jenderal Pieter Both di pesisir pantai pulau Makian dimana semula benteng ini bernama Gnofficquia atau Noseca. Sejak tanggal 22 Desember 1659, bersama dengan benteng Tafasoho, benteng ini diturunkan tingkat kepentingannya dan ketika itu benteng ini hanya sebuah bangunan persenjataan. Sementara itu, bangunan pertahanan yang berbentuk setengah lingkaran, dan mengelilingi rumah atau gudang baru di pesisir pantai justru diperkuat, yang kemudian diberi nama Benteng Zeeburg. Di dalam benteng ini, Pieter Both mengadakan perundingan dengan Sangaji Makian dan Sangaji Limatau yang mewakili Kesultanan Ternate, dan berhasil memperoleh sejumlah kesepakatan yang antara lain bahwa orang-orang Islam dan Kristen mempunyai kebebasan yang sama dalam melaksanakan ajaran agama mereka masing-masing.

Pulau Makian - Wisata Halmahera Selatan
Benteng Mauritius Ngofakiaha (Sumber: Foto East Indonesia)

Perjalanan ke Pulau Makian dari Kota Ternate adalah sekitar 1.5 jam dengan speedboat.

3 Tempat Wisata Wilayah KAYOA - Wisata Halmahera Selatan

13:55 Add Comment
Tempat Wisata Wilayah KAYOA - Wisata Halmahera Selatan

Berbagai tempat wisata terdapat di Wilayah Kayoa yang terkenal dengan wisata baharinya. Wilayah Kayoa mencakup kecamatan Kayoa, Kayoa Barat, Kayoa Selatan dan Kayoa Utara yang tersebar di berbagai Pulau. Pulau Kayoa adalah pusat dari Wilayah Kayoa. Wilayah Kayoa merupakan bagian dari Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Tempat Wisata Wilayah KAYOA - Wisata Halmahera Selatan


Berikut adalah beberapa tempat wisata di Wilayah Kayoa:

1. Pulau Lelei & Pulau Guraici
Pulau Lelei dan Pulau Guraici adalah salah satu primadona Halmahera Selatan yang ramai dikunjungi karena pasir putihnya yang halus, laut yang jernih, dan lokasi ini juga cocok untuk penggemar snorkeling dan diving. Kedua pulau tersebut jaraknya sangat dekat. Namun, Pulau Guraici adalah pulau tak berpenghuni. Baca Selengkapnya >>

Tempat Wisata Wilayah KAYOA - Wisata Halmahera Selatan
Sumber: Foto Elhappy
2. Pantai Dorokolano
Pantai Dorokolano berada di Desa Orimakurunga, Kecamatan Kayoa Selatan, Pulau Laluin. Akses ke Desa ini adalah dari Pelabuhan Pulau Bacan, perjalanan juga cukup jauh. 

Tempat Wisata Wilayah KAYOA - Wisata Halmahera Selatan
Sumber: Foto Rin Iffah
3. Bunging
Bunging adalah sebutan warga Pulau Laluin yang berada di Desa Pasir Putih, Kecamatan Kayoa Selatan, Pulau Laluin. Bunging terkenal dengan hamparan pasir putih kasar dan halus yang panjang sekali. Pasir Putih ini sering digunakan masyarakat setempat sebagai material bangunan, namun pasir putih di daerah ini tidak pernah berkurang hingga saat ini.

Tempat Wisata Wilayah KAYOA - Wisata Halmahera Selatan
Sumber: Foto Mfatwah

Pulau Lelei & Pulau Guraici - Wisata di Wilayah Kayoa (Halmahera Selatan)

13:37 Add Comment
Pulau Lelei & Pulau Guraici - Wisata di Wilayah Kayoa (Halmahera Selatan)

Pulau Lelei & Pulau Guraici berada di Wilayah Kayoa, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku UtaraPulau Lelei dan Pulau Guraici adalah salah satu primadona Halmahera Selatan yang ramai dikunjungi karena pasir putihnya yang halus, laut yang jernih, dan lokasi ini juga cocok untuk penggemar snorkeling dan diving.

Pulau Lelei merupakan pintu masuk ke Pulau Guraici, disini terdapat dermaga kecil yang indah dan berhadapan langsung dengan Pulau Guraici. Pulau ini terdapat beberapa desa, Anda juga akan menemukan bangunan-bangunan vila yang sangat khas, berjejer di bibir pantai pasir putih langsung menghadap ke Pulau Guraici. Kepulauan ini terletak di garis khatulistiwa, sehingga suhu disini panas. Oleh karena itu, Anda perlu siapkan sunblock juga. Mayoritas mata pencaharian penduduk di Pulau Lelei adalah nelayan, sehingga harga ikan disini sangat murah. Anda juga bisa siapkan peralatan pancing untuk berpergian ke tempat ini, karena tergolong cukup banyak ikan di pinggir pantai.

Pulau Lelei - Wisata di Wilayah Kayoa (Halmahera Selatan)
Sumber: Foto Ilhamarch
Anda bisa bermalam di Pulau Lelei karena tersedia cottage dan homestay. Biaya penginapannya juga termasuk relatif terjangkau. Namun, kondisi penginapan disini sudah kurang terawat sehingga sebaiknya Anda mengecek satu persatu terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menginap dimana. Di Pulau Lelei tidak tersedia rumah makan sehingga Anda dapat meminta penduduk setempat untuk membantu menyiapkan makanan. Selain itu, listrik di pulau ini masih mengandalkan generator kecil yang hanya diaktifkan dari jam 6 sore hingga 12 malam. Sinyal telepon seluler juga terbatas dan Anda belum bisa mengakses internet. Namun, kekurangan tersebut membuat liburan Anda menjadi lebih fokus untuk menjelajahi keindahan Pulau Lelei dan sekitarnya.

Pulau Lelei & Pulau Guraici - Wisata di Wilayah Kayoa (Halmahera Selatan)
Sumber: Foto Elhappy
Anda dapat juga mengelilingi Pulau Lelei karena Pulau ini termasuk relatif kecil. Saat Anda mengelilingi pulau ini, Anda juga akan menemukan menara pandang yang tingginya sekitar 25 meter. Menara ini tidak jauh dari penginapan, hanya sekitar 15 menit berjalan kaki dari penginapan. Sebaiknya Anda naiki menara tersebut, karena diatasnya Anda dapat melihat pemandangan yang luar biasa di sekeliling Pulau Lelei. Tempat ini juga cocok untuk melihat sunrise dan sunset yang indah.

Pulau Lelei & Pulau Guraici - Wisata di Wilayah Kayoa (Halmahera Selatan)
Sumber: Foto Ilhamarch
Pulau Guraici adalah pulau kecil yang tidak berpenghuni. Guraici dalam bahasa setempat memiliki arti "Kebun Kecil", yakni "Gura" artinya "Kebun" dan "Ici" artinya "Kecil". Di perairan ini terdapat taman bawah laut yang menakjubkan. Air yang jernih dan bebas dari sampah, sangat cocok buat Anda yang ingin memuaskan diri untuk berenang dan diving atau snorkeling untuk menikmati keindahan bawah laut. Sebaiknya, Anda mempersiapkan peralatan diving atau snorkeling.

Anda perlu menyewa perahu ketinting untuk ke Pulau Guraici dan sekitarnya dari Pulau Lelei. Anda bisa kontak Ami (No. HP: 082346236792) untuk menyewa perahu tersebut selama sehari penuh. Jangan lupa siapkan bekal atau bahan makanan di sekitar pelabuhan Pulau Lelei sebelum memulai petualangan ke Pulau Guraici dan sekitarnya. Pemilik perahu ketinting juga akan mengajak Anda menangkap ikan menggunakan jaring atau memancing. Anda bisa menikmati santapan ikan segar. Pulau Guraici menawarkan hamparan pasir putih yang halus dan laut yang jernih bagaikan kristal. Tentunya membuat Anda terasa ingin segera menceburkan diri di perairan ini apalagi saat Anda gerah karena terik matahari. Jelajahi juga pulau-pulau disekitar Pulau Guraici.

Pulau Guraici - Wisata di Wilayah Kayoa (Halmahera Selatan)
Sumber: Foto Yuk Wisata & Indo Adventure
Di perairan Pulau Guraici terdapat spot untuk melihat ikan pari atau manta berenang jika Anda sedang beruntung.

Pulau Lelei & Pulau Guraici - Wisata di Wilayah Kayoa (Halmahera Selatan)
Sumber: Foto Azalea Cruise
Perjalanan ke Pulau Lelei

Ada beberapa opsi perjalanan ke Pulau Lelei:
  1. Anda dapat menyewa speedboat di Ternate dengan lama perjalanan ke Pulau Lelei sekitar 3 jam, namun tarifnya tidak terjangkau.
  2. Anda dapat menaiki kapal penumpang "SS Bajoe 2" yang setiap dua kali seminggu (rabu dan jumat) yang berangkat jam 8.30 pagi di pelabuhan Bastiong - Ternate ke Pulau Lelei. Harga tiket relatif terjangkau. Kapal tersebut tersedia tempat tidur. Anda akan disuguhkan keindahan Pulau Ternate, Tidore, Mare, dan Moti dan jika Anda beruntung maka Anda akan melihat lumba-lumba di perairan selama perjalanan. Kapal tersebut akan singgah sebentar di Pulau Laigoma dan Gunange. Gunange memiliki arti "Semut Merah Besar". Kedua pulau ini memiliki pemandangan yang indah. Total perjalanan menempuh ke Pulau Lelei adalah sekitar 6 - 7 jam. Hari minggu terdapat perjalanan balik dari Pulau Lelei ke Ternate pada jam 10 pagi.
  3. Jika Anda berangkat dari Desa Laluin yang berada di Pulau Laluin, perjalanannya adalah sekitar 2 jam dengan speedboat atau 3 jam dengan perahu nelayan.
Lumba-Luma (Foto Ilhamarch)
Pulau Lelei & Pulau Guraici - Wisata di Wilayah Kayoa (Halmahera Selatan)
Pulau Laigoma (Foto Ilhamarch)
Pulau Lelei & Pulau Guraici - Wisata di Wilayah Kayoa (Halmahera Selatan)
Pulau Gunange (Foto Ilhamarch)

Kepulauan Widi - Wisata Halmahera Selatan

14:22 Add Comment
Kepulauan Widi - Wisata Halmahera Selatan

Kepulauan Widi dikenal dengan sebutan “Pulau Widi” dan “Pulau Weda”. Masyarakat di daerah ini lebih sering menyebut “Pulau Widi”. Kepulauan Widi menyimpan sejuta pesona yang akan menjadi pengalaman tak terlupakan bila Anda mengunjungi tempat ini. Kepulauan Widi berada di desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Kepulauan Widi - Wisata Halmahera Selatan
Desa Gane Luar berada di pulau Halmahera tepatnya berseberangan dengan Pulau Widi

Pulau-pulau di kepulauan Widi memiliki keunikan tersendiri, hamparan pasir putih yang luas, laut yang jernihnya bagaikan kristal, terumbu karang dan kaya dengan berbagai jenis ikan berwarna-warni akan membuat Anda takjub disini. Kepulauan Widi bisa dikatakan sebagai kepulauan terindah di Provinsi Maluku Utara sehingga tidak heran tempat ini sering dikunjungi oleh turis mancanegara meskipun akses yang masih sulit dan belum tersedia fasilitas apapun di tempat ini.

Kepulauan Widi - Wisata Halmahera Selatan
Sumber: Foto Kanenori Miura
Kepulauan Widi terdapat 99 pulau, 3 atol dan mempunyai dua gugus pulau yang dikenal oleh masyarakat nelayan, yakni Pulau Daga Gane (berhadapan dengan kecamatan Gane) dan Daga Weda (berhadapan dengan kecamatan Weda). Pulau ini menjadi surga bagi para nelayan sebagai sumber rejeki bagi masyarakat karena mempunyai potensi perikanan yang besar. Di pulau tersebut juga ada danau dan airnya adalah air tawar yang boleh di komsumsi warga. Kepulauan Widi memiliki banyak spot wisata bawah laut dan menjadi surga bagi para penggemar diving dan snorkeling.

Kepulauan Widi - Wisata Halmahera Selatan
Sumber: Foto Kanenori Miura

Akses ke Kepulauan Widi
Akses ke Kepulauan Widi cukup menantang karena memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencapai tempat ini. Terdapat beberapa opsi untuk ke tempat ini.

*Jika Anda berada di Kota Ternate, Anda dapat menggunakan kapal laut menuju pelabuhan Saketa, Kecamatan Gane Barat dengan lama perjalanan sekitar 5 jam. Kemudian Anda melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Gane Timur dengan waktu tempuh sekitar 3 jam menggunakan kendaraan roda dua (ojek). Selanjutnya, dari kecamatan Gane Timur menuju Kepulauan Widi, Anda dapat menggunakan speedboat atau longboat, lama perjalanannya sekitar 2 jam.
*Jika Anda berada di Pulau Bacan, Anda juga bisa memilih perjalanan ke kecamatan Gane terlebih dahulu setelah itu melanjutkan perjalanan dengan speedboat ke Kepulauan Widi. Untuk akses terbaiknya, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu di pelabuhan.

Air Mata Belanda - Wisata di Pulau Bacan (Halmahera Selatan)

06:43 Add Comment
Air Mata Belanda - Wisata di Pulau Bacan (Halmahera Selatan)

Air Mata Belanda merupakan jeram semi vertikal yang terdapat di sebuah sungai di Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku UtaraAir Mata Belanda memiliki air yang sangat jernih dan membuat kita betah berlama-lama bermain air di tempat ini. Pemandangan yang indah di Air Mata Belanda, suara arus sungai dan ketengangan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Nama tempat ini cukup unik. Konon ada satu keluarga Belanda yang sedang berpiknik di sekitar sungai yang merupakan tempat Air Mata Belanda yang dikenal saat ini, salah satu diantara mereka tidak sengaja menjatuhkan alat makan dan hendak mengambilnya, malahan terhanyut dan pada akhirnya sekeluarga pun ikut terhanyut karena ingin menolong dan mereka menangis histeris. 

Untuk menuju Air Mata Belanda, Anda harus trekking melewati kawasan hutan hujan tropis dan menuju ke hulu sungai. Titik mulai trekking menuju Air Mata Belanda tidak jauh dari Labuha, yakni berada di belakang kantor DPRD Halmahera Selatan kemudian berjalan sekitar 1 Km melewati padang rumput, dan pada akhirnya menuju ke hulu sungai. Selama trekking, ada baiknya jangan memetik buah cokelat dari pohon yang diikat dengan pita berwarna merah atau kuning karena menurut warga sekitar jika ada yang berani mengambil buahnya maka akan terkena santet.

Danau Laguna - Wisata Kota Ternate

04:17 Add Comment
Danau Laguna - Wisata Kota Ternate

Wilayah Indonesia bagian timur memang memiliki tempat-tempat wisata alam terbaik yang menakjubkan. Danau Laguna merupakan sebuah danau yang berlokasi di Desa Ngade, Kelurahan Fitu, Kota TernateProvinsi Maluku Utara. Berjarak sekitar 18 km dari Kota Ternate. Karena danau tersebut berlokasi di Desa Ngade, maka tak heran bahwa banyak orang menamai danau ini Danau Ngade.

Danau Laguna - Wisata Kota Ternate


Ketika berkunjung, wisatawan akan dimanjakan dengan bentangan panorama danau yang dikelilingi bukit yang hijau, laut yang biru dan gunung yang kokoh. Danau Laguna memiliki air yang tenang yang dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk budidaya ikan air tawar dan mengambil airnya untuk menyiram kebun. Selain itu, danau cantik ini juga dijadikan sebagai lokasi wisata pemancingan dan tempat berenang bagi wisatawan.



Untuk menuju tempat ini, kita bisa memilih penerbangan dengan tujuan Bandara Babullah, Ternate. Sesampainya di Bandara Babullah, kita bisa menyewa kendaraan untuk menuju Danau Laguna dengan waktu tempuh sekitar 40 menit.

Dermaga Biru (Pantai Derbi) - Wisata Pulau Bacan (Halmahera Selatan)

15:53 Add Comment
Dermaga Biru (Pantai Derbi) - Wisata Pulau Bacan (Halmahera Selatan)

Sesuai dengan namanya, Dermaga Biru didominasi dengan cat berwarna biru. Disamping Dermaga Biru terdapat tempat wisata Pantai Derbi. Pantai kecil ini terdapat rumah makan dan cottage. Airnya yang tenang sangat aman untuk anak-anak bermain air. Cocok untuk snorkeling juga karena air laut disini jernih. Dari pantai ini, Anda akan melihat Pulau Halmahera dari jauh. Pantai Derbi adalah salah satu wisata di Pulau BacanHalmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Rumah panggung yang berada di pantai Derbi juga menjadi tempat yang santai untuk duduk dan sambil menyantap cemilan khas Halmahera sambil menikmati keindahan alam. Pantai Derbi (Dermaga Biru) berada di Kecamatan Bacan Timur, jika Anda berangkat dari Kota Labuha ke tempat ini membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Pantai Derbi ramai dikunjungi oleh penduduk lokal saat libur karena aksesnya bagus dan terawat dengan baik. 

Dermaga Biru (Pantai Derbi) - Wisata Pulau Bacan (Halmahera Selatan)
Sumber: Foto Henry Wicaksono
Terdapat juga Dermaga Merah yang biasa disebut sebagai Pantai Sibela. Dermaga Merah berada sejajar dengan garis pantai Dermaga Biru, lokasi kedua dermaga dan pantai ini sangat dekat. Sesuai dengan namanya, Dermaga Merah juga didominasi dengan cat warna merah.

Cagar Alam Gunung Sibela - Wisata Pulau Bacan (Halmahera Selatan)

15:07 Add Comment
Cagar Alam Gunung Sibela - Wisata Pulau Bacan (Halmahera Selatan)

Gunung Sibela ditetapkan sebagai kawasan Cagar Alam pada tahun 1987 dengan luas 23.024 Ha. Gunung Sibela merupakan salah satu gunung yang tertinggi di Maluku Utara dengan ketinggian 2.118 meter di atas permukaan laut. Cagar Alam Gunung Sibela terletak di Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Cagar alam ini juga memiliki banyak sumber/mata air yang tetap mengalir ke beberapa sungai. Cagar alam ini sangat cocok sekali bagi para peneliti ataupun pecinta fotografer Flora dan Fauna. 


Beraneka ragam jenis fauna dapat ditemukan di Cagar Alam Gunung Sibela, seperti: Monyet (Macaca nigra sp.), Burung Nuri Ternate (Lorius garulus), Bayan (Eclectus roratus), Burung Raja (Cicinnurus regius), Kasturi Merah (Eos bornea), Kakatua Alba (Cacatua alba), Chattering Lory Lorius garrulus, Cacatua alba, Moluccan Scrubfowl (Eulipoa wallacei), Perkicit Violet (Eos squamata) dan sebagainya. Beberapa diantaranya populasinya menurun dan terancam punah karena eksploitasi alam. Sedangkan untuk flora yang dapat ditemukan misalnya: Matoa (Pometia pinnata), Gufasa (Vitex cofassus), Samama (Anthocephalus macrophyllus), Anggrek Alam serta adanya Cengkeh Alam yang sudah berumur cukup lama yang ditanam oleh penduduk (Cengkeh Avo).


Cagar Alam Gunung Sibela - Wisata Pulau Bacan (Halmahera Selatan)


Bagi pecinta pendakian gunung maka Gunung Sibela adalah salah satu yang masih misterius hingga saat ini. Belum tercatat siapa orang pertama yang pernah mencapai puncak gunung ini. Ben Dowson adalah salah satu pendaki gunung yang pernah mencoba mendaki puncak gunung Sibela pada tahun 2010. Namun, penduduk setempat juga belum mengetahui akses terbaik untuk mencapai gunung tersebut. Salah satu sisi gunung terdapat tebing yang curam tepat dibawah puncak dan kelihatannya agak mustahil melewati jalur tersebut. Sedangkan, jika dari sisi barat, penduduk desa menceritakan kisah ular rakasa dan setan yang menjaga sebuah danau misterius di kawah itu sendiri. Jadi, saran Ben Dowson kepada yang ingin trekking di daerah ini, sebaiknya memeriksa semua informasi di berbagai desa guna menghindari informasi tidak tepat yang pada akhirnya membuat Anda kesulitan mendaki Gunung Sibela.

Benteng Barneveld - Wisata Sejarah Pulau Bacan (Halmahera Selatan)

12:59 Add Comment
Benteng Barneveld - Wisata Sejarah Pulau Bacan (Halmahera Selatan)

Benteng Barneveld adalah peninggalan Portugis dan Belanda yang berada di Jalan Benteng Barneveld, Amasing Kota. Dari atas benteng ini, Anda dapat melihat pantai dan perkampungan penduduk serta keindahan panorama lainnya. Selain itu, di benteng ini kita juga bisa melihat meriam berusia ratusan tahun. Benteng Barneveld adalah salah satu wisata sejarah di Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara

Sejarah

Pada tahun 1558 bangsa Portugis datang dan bermukim di Labuha, mereka mendirikan sebuah benteng kecil. Tidak lama benteng ini dibangun, bangsa Spanyol datang berdagang di benteng ini yang kemudian harinya benteng ini justru direbut oleh Spanyol dari Portugis. Tahun 1609 Laksamana Muda Simon Hoen bersama dengan Sultan Ternate menuntut Spanyol agar benteng ini diserahkan kepada mereka. Benteng ini pun segera diserahkan oleh Spanyol. Kemudian benteng ini direnovasi dan diperkuat atas gagasan Hoen, Louis Schot dan Jan Dirkjzoon. Empat bastion kemudian dibangun dan benteng ini dinamai dengan nama Barnaveld.

Ketika dikuasai Belanda pada tahun 1609, benteng ini dipugar dengan kapur dan batu. Di tengah-tengah benteng dibangun sebuah rumah yang kokoh dengan atap dari rumput kering dan ruangan bawah tanah dengan dinding setebal satu kaki. Di sekitar benteng ditemukan batu prasasti besar dengan tulisan Latin dan di bagian kanan batu prasasti tersebut terdapat tanda keluarga Pieter Both, Gubernur Jenderal pertama VOC. Benteng berbentuk segi empat dilengkapi dengan tembok pertahanan yang rendah. Pada tembok pertahanan ini ditempatkan masing-masing sebuah bastion lengkap dengan meriam. Pintu gerbang utama dibangun berbentuk melengkung, menghadap ke arah Sungai Amasing yang konon menjadi pintu masuk ke Teluk Labuha yang menghadap ke Selat Bacan.

Benteng Barneveld - Wisata Sejarah Pulau Bacan (Halmahera Selatan)
Fort Oldebarneveld te Batjan, Molukken
Benteng ini pernah diperluas dan dilengkapi dengan sebuah sumur dan sebuah tangga dari batu. Kemudian di dalamnya terdapat bangunan-bangunan kolonial lain sebagai pendukung aktivitas dalam benteng tersebut.

Pada waktu ditinggalkan oleh Belanda, benteng ini tidak terurus dan sempat diselimuti oleh semak belukar serta beberapa pohon beringin besar. Namun, saat ini pemerintah daerah setempat telah menata kembali Benteng ini dengan baik.

Mesjid Sultan Bacan - Wisata Sejarah Pulau Bacan (Halmahera Selatan)

09:43 Add Comment
Mesjid Sultan Bacan - Wisata Sejarah Halmahera Selatan

Mesjid Sultan Bacan juga merupakan peninggalan sejarah yang berdekatan dengan keraton Sultan Bacan. Mesjid ini dibangun pada tahun 1901 yang dirancang oleh arsitek Jerman, Hoennig von Hendrik pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Sadek. Di belakang mesjid terdapat mata air suci yang dipercaya berkhasiat bagi kesehatan menjadikan daya tarik bagi Anda yang berkunjung di tempat ini. Mesjid Sultan Bacan merupakan salah satu wisata sejarah di Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Mesjid ini berdekatan dengan Keraton Sultan Bacan, yakni sekitar 100m yang berada di Amasing Kota, Kecamatan Bacan. 

Mesjid ini berdiri di atas lahan seluas 6.020 m². Pada kubah limas paling atas terdapat kaligrafi di setiap sisinya. Mesjid ini memiliki 17 pintu masuk. Pada salah satu terasnya, terdapat sebuah bedug bercat hijau yang memiliki diameter 1 m dengan panjang 1,5 m, sedangkan pada bagian belakang masjid terdapat kompleks pemakaman kuno para ulama dari Malaka, keluarga serta kerabat dari Kesultanan Bacan. Masjid Kesultanan Bacan ini tidak dikelilingi pagar, akan tetapi dekat masjid dari tiga arah jalan masuk ke lingkungan masjid tersebut terdapat pintu gapura beratap gua susun sebagai gerbang menuju lingkungan masjid tersebut.


Mesjid Sultan Bacan - Wisata Sejarah Halmahera Selatan
Sumber: Foto Lensa Lipu
Pada jaman dahulu, mesjid ini tidak hanya digunakan untuk tempat ibadah, namun aktivitas roda pemerintahan juga di mesjid ini. Sultan dan para Ketua Adat biasanya menggelar pertemuan di teras mesjid untuk membahas masalah Kenegaraan.

Keraton Sultan Bacan - Wisata Sejarah Pulau Bacan (Halmahera Selatan)

07:27 Add Comment
Keraton Sultan Bacan - Wisata Sejarah Halmahera Selatan

Keraton Sultan Bacan adalah salah satu Wisata Sejarah di Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Keraton ini beratap hijau yang khas kolonial menjadi bangunan terakhir yang ditinggali oleh Sultan Bacan. Salah satu alasan yang menarik wisatawan untuk mengunjungi keraton ini adalah untuk melihat benda bersejarah. 

Jika Anda beruntung, maka Anda memiliki kesempatan untuk melihat mahkota Sultan Bacan yang disebut Lakare. Lakare terbuat dari bahan Kain Beludru yang tidak pernah usang, lakare tersebut juga diperindah batu-batu mulia yang asli. Lakare, payung kebesaran dan keris yang bisa Anda lihat saat Sultan Bacan berada di kediamannya. Keraton Sultan Bacan berada di Jalan Oesman Syah, kelurahan Amasing Kota, kecamatan Bacan. 

Sejarah

Menurut Hikayat Bacan, yang dipublikasikan pada tahun 1923 oleh W. Ph. Coolhaas dalam Tijdschrift van het Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschap (jilid LXIII, penerbitan kedua), disebutkan bahwa pada zaman dahulu, pulau Ternate, Tidore, Moti, Makian, dan Bacan menyatu dalam satu semenanjung, yang dinamakan Tanah Gapi. Kemudian datanglah seorang saudagar sekaligus pendakwah dari Jazirah Arab yang bernama Jafar Sadek ke Tanah Gapi. Jafar Sadek mempunyai empat orang anak laki-laki dan empat orang anak perempuan. Ketika anak-anaknya telah menginjak dewasa, Jafar Sadek berdoa kepada Allah SWT agar anak-anaknya kelak dijadikan raja di tempat yang berlainan, dan setelah itu terdengar guntur, kilat, hujan dan angin ribut di malam yang gelap gulita. Akibatnya, Tanah Gapi terpecah menjadi pulau-pulau. Anak lelaki pertama, Buka, kemudian bertolak ke Makian dan menjadi cikal bakal Kerajaan Bacan. Anak lelaki kedua, Darajat, bertolak ke Moti dan menjadi cikal bakal Kerajaan Jailolo. Anak lelaki ketiga, Sahajat, pergi ke Tidore dan menjadi cikal bakal Kerajaan Tidore. Anak lelaki keempat, Mashur Malamo, berlayar ke Ternate dan menjadi cikal bakal Kerajaan Ternate, sedangkan keempat anak perempuannya pergi ke Banggai dan bermukim di sana. Kesultanan Bacan merupakan salah satu dari empat Kesultanan Moloku Kie Raha (Kesultanan Empat Gunung di Maluku) yang ada di Maluku Utara.

Kedudukan awal Kerajaan Bacan bermula di Makian Timur, kemudian dipindahkan ke Kasiruta karena ancaman gunung berapi Kie Besi. Kebanyakan rakyat Bacan adalah orang Makian yang ikut dalam evakuasi bersama rajanya. Diperkirakan, Kerajaan Bacan didirikan pada tahun 1322. 

Raja pertama Bacan adalah Said Muhammad Bakir, atau Said Husin, yang berkuasa di Gunung Makian dengan gelar Maharaja Yang Bertahta Kerajaan Moloku Astana Bacan, Negeri Komala Besi Limau Dolik. Raja pertama ini berkuasa selama 10 tahun, dan meninggal di Makian. Pada 1343, bertahta di Kerajaan Bacan Kolano Sida Hasan. Dengan bekerja sama dengan Tidore, Sida Hasan berhasil merebut kembali Pulau Makian dan beberapa desa di sekitar Pulau Bacan dari tangan Raja Ternate, Tulu Malamo.

Sida Hasan naik tahta menggantikan ayahnya Muhammad Hasan pada tahun 1343. Pada masa Sida Hasan inilah terjadi evakuasi ke Bacan. Orang-orang Makian yang dievakuasi ke Bacan menempati kawasan Dolik, Talimau dan Imbu-imbu. Raja yang berkuasa pada tahun 1522 adalah Zainal Abidin. 

Bacan, dalam bahasa setempat artinya "membaca" memiiliki makna "usaha sadar seseorang untuk memasukkan sesuatu ke dalam otaknya untuk menjadi pengetahuan". Kesultanan Bacan memiliki peranan penting pada saat itu sebagai pemasok bahan-bahan pangan untuk seluruh wilayah Maluku Utara. Pada masa kejayaannya dulu, wilayah kekuasaan Kesultanan Bacan tergolong cukup luas, yaitu dari sebagian daerah di Sulawesi bagian utara, Filipina bagian selatan hingga ke wilayah Papua sebelah barat. Tidak hanya itu, Pulau Bacan yang menjadi pusat Kesultanan Bacan yang memiliki kekayaan hasil alam bahkan diminati dunia internasional pada waktu itu berupa rempah-rempah, seperti cengkeh dan pala. 


Keraton Sultan Bacan - Wisata Sejarah Halmahera Selatan
Foto Istana Sultan Bacan (tahun 1924)
Pengaruh bangsa Eropa pertama di Pulau Bacan diawali dengan kedatangan bangsa Portugis untuk mencari rempah-rempah yang menjadi komoditas dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi di pasar Eropa waktu itu. Bermula dari inilah akhirnya Pulau Bacan secara silih berganti menjadi koloni sejumlah negara dari Eropa, seperti Portugis, Spanyol, dan terakhir Belanda. Perebutan monopoli akan rempah-rempah tersebut, pada tahun 1889 sistem monarki Kesultanan Bacan diganti dengan sistem ke pemerintahan di bawah kontrol Hindia Belanda.

Sumber: Kekunaan

36 Tempat Wisata HALMAHERA UTARA yang Wajib Dikunjungi (Provinsi Maluku Utara)

08:13 Add Comment
Tempat Wisata HALMAHERA UTARA yang Wajib Dikunjungi (Provinsi Maluku Utara)


Di wilayah kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, dapat ditemui berbagai objek wisata. Panorama pesisir pantai yang berpasir putih, pesona taman laut, hamparan pulau-pulau, keanekaragaman hayati dan masih banyak lagi keindahan alam yang belum tereksplorasi. Ibukota Halmahera Utara adalah Tobelo.


Wilayah Kao merupakan zona nostalgia perang dunia kedua yang memiliki peran strategis pada saat itu. Beberapa artefak sisa perang dunia kedua, seperti meriam artileri, bangkai kapal perang, kendaraan ampibi, landas pacu serta bunker perlindungan masih dapat ditemukan di wilayah ini. 

Sementara itu di bidang seni dan budaya terdapat jenis-jenis tarian, jenis kerajinan tangan, musik tradisional, bahasa yang berbeda serta adanya akar budaya adat Hibua Lamo. Beberapa diantaranya sudah hampir punah. Salah satu yang cukup menarik adalah komunitas suku Togutil yang sebagian masih mendiami wilayah hutan Halmahera. Komunitas ini diyakini merupakan turunan dari serdadu Portugis yang melarikan diri ke dalam hutan pada masa perang kolonial.

Tempat Wisata HALMAHERA UTARA yang Wajib Dikunjungi (Provinsi Maluku Utara)

Berikut adalah Objek Wisata di Kabupaten Halmahera Utara yang dibagi menjadi 4 wilayah, yaitu:

#16 Tempat Wisata di Tobelo

Di wilayah ini terletak kota Tobelo yang merupakan ibukota kabupaten Halmahera Utara dan sebagai kota terbesar di Halmahera. Pelabuhan Tobelo merupakan akses utama ke beberapa wilayah lainnya di Halmahera. Daya tarik utama Tobelo terletak pada banyaknya gugusan pulau-pulau kecil dengan pantai berpasir putih, air laut sejernih kristal dan keindahan alam bawah lautnya. Adat istiadat yang masih mengakar kuat di masyarakat memberikan peluang bagi Anda untuk dapat berinteraksi dengan kebudayaan setempat. Baca Selengkapnya >>

Tempat Wisata HALMAHERA UTARA yang Wajib Dikunjungi (Provinsi Maluku Utara)

#4 Tempat Wisata di Kao

Wilayah Kao yang terletak di teluk Kao tidak hanya menyimpan banyak relik perang dunia II namun juga memiliki pantai dan pulau berpasir putih yang indah. Baca Selengkapnya >>


Tempat Wisata HALMAHERA UTARA yang Wajib Dikunjungi (Provinsi Maluku Utara)

#10 Tempat Wisata di Galela

Daya tarik utama wilayah ini adalah Danau atau Telaga Duma - Galela yang merupakan danau terbesar di Halmahera. Wilayah Galela juga banyak menyimpan sejarah dan cerita rakyat yang membuat perjalanan Anda dihiasi dengan kisah-kisah yang menarik selama berada di Galela. Baca Selengkapnya >>

Tempat Wisata HALMAHERA UTARA yang Wajib Dikunjungi (Provinsi Maluku Utara)


#6 Tempat Wisata di Loloda Utara

Taman Laut Tobotobo dan Doi adalah yang paling digemari oleh para diver. Sehingga saat Anda ke Loloda Utara, ini merupakan hal yang wajib untuk dikunjungi. Baca Selengkapnya >>


Tempat Wisata HALMAHERA UTARA yang Wajib Dikunjungi (Provinsi Maluku Utara)

Festival Canga Hibualamo
Festival Canga Hibualamo adalah pesta rakyat tahunan yang biasanya diadakan oleh Pemerintah Daerah setempat. Dalam festival ini, Anda bisa menyaksikan secara langsung seni dan budaya Halmahera Utara. Selain itu, juga banyak perlombaan yang diadakan untuk warga setempat.


Kebudayaan
Kebudayaan Halmahera Utara merupakan khas Maluku Utara, yang Anda dapat temukan seperti: tarian Cakalele, Tokuwela, musik Yangere, tarian Tidetide, tarian Dengedenge, musik bambu Hitadi, musik bambu Tiup, upacara adat Hibualamo, tarian Gumatere, Bobaso, dan tarian Lelehe.


Tempat Wisata HALMAHERA UTARA yang Wajib Dikunjungi (Provinsi Maluku Utara)

Kerajinan Tangan
Hasil kerajinan tangan yang dapat ditemukan di Halmahera Utara, yaitu: besi putih (diolah menjadi kalung, cincin, gelang, pisau, dsb), parang dan salawaku (senjata tradisional khas Maluku Utara), tikar pandan, saloi (tas punggung tradisional untuk berkebun), tolu (topi untuk berkebun dan melaut), susiru (untuk menapis beras) dan ayaaya (menyaring air terigu), piring rotan (biasanya dialasi daun pisang sebelum ditaruh makanan), dan porocosigi (wadah penyimpan beras). 


Tempat Wisata HALMAHERA UTARA yang Wajib Dikunjungi (Provinsi Maluku Utara)

Diving
Pulau Halmahera berada di antara Selat Lembeh dan Kepulauan Raja Ampat yang bertepatan di pusat Coral TriangleTerletak di antara Manado dan Raja Ampat yang sudah lebih dahulu populer sebagai surga menyelam, Halmahera berpotensi menjadi surga menyelam Indonesia berikutnya. Baca Selengkapnya >>


Tempat Wisata HALMAHERA UTARA yang Wajib Dikunjungi (Provinsi Maluku Utara)

Pusat Informasi Traveler
Anda yang pertama kali berkunjung ke Halmahera Utara, tentunya perlu informasi detil mengenai wisata di Halmahera Utara. Informasi tersebut bisa Anda dapatkan di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di Kantor Bupati Halmahera Utara, Lantai 2. Biasanya kantor buka dari Senin sampai Jumat, antara jam 08.00 hingga 16.00.

Transportasi ke Halmahera Utara
Jika Anda berasal dari luar Provinsi Maluku Utara, Anda bisa menggunakan transportasi Pesawat. Di Halmahera Utara tersedia dua bandara kecil yakni di Kao dan Galela. Penerbangan langsung menuju ke bandara ini, saat ini yang tersedia hanya jurusan Manado dan Ternate. Di luar daripada itu maka diharuskan transit terlebih dahulu. Setelah Anda tiba di Halmahera Utara, Anda akan mudah menemukan mobil rental.

Diving - Wisata Halmahera Utara (Provinsi Maluku Utara)

06:57 Add Comment



Pulau Halmahera berada di antara Selat Lembeh dan Kepulauan Raja Ampat yang bertepatan di pusat Coral Triangle. Terletak di antara Manado dan Raja Ampat yang sudah lebih dahulu populer sebagai surga menyelam, Halmahera berpotensi menjadi surga menyelam Indonesia berikutnya. Pulau Halmahera merupakan pulau terbesar di Provinsi Maluku Utara

Sumber: www.panda.org
Keanekaragaman Hayati Terkaya di Dunia!

Keindahan alam yang masih terjaga, baik di atas maupun bawah air, benar-benar menjadikan Halmahera tak tertandingi. Halmahera banyak dikomentari para pecinta diving sebagai penyelaman terbaik yang pernah mereka lakukan. Pulau Halmahera juga memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Conservation International mengindikasikan bahwa bagian utara Indonesia, dari Sulawesi sampai ke bagian barat Papua mungkin memiliki keanekaragaman hayati bawah laut terkaya di dunia. Para peneliti karang mencatat bahwa terdapat 450 spesies, yakni lebih dari setengah jenis terumbu karang di dunia atau sekitar 56% tercatat hanya di sekitar perairan Halmahera. Para peneliti ikan juga mencatat sekitar 686 spesies termasuk dua spesies baru, yaitu 12 persen dari total spesies ikan dunia dan 31 persen dari jumlah yang pernah tercatat berada di perairan Halmahera. 

Tidak hanya ikan dan karangnya saja yang beragam, tapi juga secara geologi. Hal ini menandakan bahwa karakteristik situs-situs menyelam di sini juga sangat beragam. Sebagai pusat dari segitiga terumbu karang dunia, menyelam di Halmahera sudah tentu menjanjikan pengalaman unik yang tak terlupakan bagi Anda.

Halmahera Utara
Untuk lokasi diving di Halmahera Utara sendiri tercatat memiliki 50 titik selam. Titik-titik selam tersebar baik di perairan Kepulauan Tobelo (Laut Halmahera) maupun di perairan Kepulauan Loloda Utara (Laut Maluku).

Sumber: Pemda Halmahera Utara
Musim Menyelam
Waktu terbaik untuk menyelam adalah Oktober sampai Mei, sementara antara bulan Juni sampai September penyelaman juga masih dapat dilakukan dengan visibilitas yang cukup baik. Musim hujan biasanya berlangsung selama Desember sampai April. Namun, sebaiknya Anda cek ramalan cuaca terlebih dahulu.

Pusat Perlengkapan Selam
Diving Center di Pulau Kakara, yakni sekitar 10 menit dari pelabuhan Tobelo dengan perahu ketinting ataupun speedboat, merupakan satu-satunya tempat di Halmahera Utara yang dapat memenuhi kebutuhan perlengkapan menyelam Anda. Namun, diving center ini belum tentu setiap hari buka, sehingga sebaiknya Anda terlebih dahulu menghubungi staf Tourist Information Center atau kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk keperluan ini.

Operator Menyelam
Jika Anda memerlukan jasa ke titik penyelaman terbaik maka Anda bisa menghubungi Halmahera Tour yang merupakan satu-satunya operator menyelam di Halmahera Utara. Halmahera Tour juga memiliki program khusus bagi para diver pemula. Lebih lengkapnya, Anda dapat mengunjungi situs www.halmahera-tour.com.