Wisata Romantis Bersama Pasangan Di Gorontalo

09:00
Gorontalo secara demografis berada pada wilayah Pulau Sulawesi. Pada tahun 2000, seiring menggunakan gejolak reformasi pada Ibukota, beserta dengan Sulawesi Barat, Gorontalo pun menjadi provinsi berdikari yang ke-32 pada Indonesia. Namun, Gorontalo secara teknis masih menjadi bagian menurut Pulau Sulawesi. Gorontalo sendiri memiliki banyak wisata alam yg tidak boleh dilewatkan.

Eksotisme Dan Romantisme Gorontalo
Gorontalo yg dikenal sebagai Kota Serambi Madinah ini acap kali dijadikan menjadi destinasi pilihan buat pasangan yg tengah berbulan madu. Tidak mengherankan, karena pulau yg satu ini memang menyajikan majemuk wisata alam yang eksotis sekaligus romantis, sebagai akibatnya tepat buat dijadikan pilihan menghabiskan ketika oleh pasangan pengantin baru.

Pulau Cinta

Wisata Romantis Bersama Pasangan Di Gorontalo
Wisata Romantis Bersama Pasangan Di Gorontalo

Baca Juga

Wisata Kuliner Halal Sulawesi Utara
Wisata Hits Di Sulawesi Tengah
Menikmati Indahnya Wisata Pantai Losari Makasar

Taman Laut Olele (keindahan bawah laut)

Maldives From Gorontalo, sebutan itu tidak hiperbola jika disematkan pada destinasi wisata yang satu ini. Pulau Cinta atau Island Love yg telah tersohor hingga ke manca negara, bahkan beberapa kali dijadikan pilihan berlibur sang para selebritis dunia. Pulau Cinta ini cocok sekali dijadikan lokasi berbulan madu, karena suasana yg tenang.

Pulau Cinta

Pulau Cinta dalam hakikatnya adalah resort yang dibangun di atas pantai, berbentuk tempat tinggal panggung mengapung. Tiap titik bangunan resort dihubungkan oleh sebuah jembatan kayu yg lalu menciptakan ikon hati. Di situ cikal bakal nama Pulau Cinta terbentuk. Untuk menginap pada resort glamor ini, tarif ditetapkan mulai Rp. 3.500.000,- per hari.

Terletak di Teluk Tomini, Pulau Cinta menawarkan hiburan diving & snorkeling buat wisatawan yang menginap. Jika nir ingin menyelam, wisatawan bisa menyewa bahtera untuk berkeliling ke sekeliling pulau. Ada pula Hutan Pesesir Boalemo yg tidak jauh dari resort & siap dijelajah bagi yang merasa bosan menggunakan hiburan air.


Pulau Saronde
Destinasi wisata ini merupakan sebuah pulau tidak berpenghuni yang terletak di Teluk Kwandang, Gorontalo Utara. Meskipun tidak berpenghuni, tidak lantas membuat pulau ini angker atau tidak terawat. Justru, pulau ini menjadi bebas menurut pencemaran industri berupa limbah juga potassium sebagai akibatnya airnya sangat jernih & syarat biota lautnya baik.

Pulau Saronde (cottage)


Pada tahun 90-an, waktu Gorontalo masih berada pada bawah pemerintahan Sulawesi Utara, sebenarnya Pulau Saronde telah menjadi destinasi wisata yg maju dengan banyak cottage buat wisatawan serta fasilitas penunjang lain bagi wisatawan. Tetapi, pergolakan otonomi Gorontalo kemudian membuat sektor pariwisata Pulau Saronde kolaps & baru pulih sehabis beberapa tahun kemudian.

Pulau Saronde


Untuk fasilitas umum yg dimiliki waktu ini ada toilet umum, pusat penjualan cendera mata, penyewaan tenda, 2 butir cottage, dan persewaan alat selam. Wisatawan nir dikenakan retribusi sepeserpun buat masuk ke Pulau Saronde. Bagi yg ingin menyaksikan sunset dan sunrise beserta pasangan mampu menyewa atau membawa tenda dari rumah.


Pulau Lampu
Tidak jauh dari Pulau Saronde, hanya memakan saat bepergian lebih kurang 45 mnt, terdapat destinasi wisata alam lain menurut Gorontalo yang tidak boleh sampai dilewatkan. Yaitu, Pulau Lampu. Sama halnya menggunakan Pulau Saronde, Pulau Lampu merupakan pulau tidak berpenghuni yg damai & cocok sekali bagi para pengantin baru.

Pulau Lampu
Dinamakan Pulau Lampu lantaran masih ada sebuah mercusuar di tengah-tengah pulau yg pada kesempatan tertentu akan dibuka buat umum sehingga para wisatawan bisa berfoto pada lokasi tersebut. Selain mercusuar yg relatif kuno tersebut, terdapat juga sebuah bangunan tempat tinggal bergaya Belanda yang diyakini dibangun pada tahun 1917 dan merupakan peninggalan zaman kolonial.

Diving dan snorkeling masih sebagai hiburan primer yg ditawarkan wisata pulau kecil yg dilingkupi oleh pantai ini. Tetapi, apabila wisatawan nir ingin menyelam, sanggup jua menyewa kapal kaca tembus pandang yg mana penumpang dapat melihat panorama bawah bahari melalui dasar bahtera kaca tadi. Selain itu, pasir pantainya pula sangat lembut.

Lingkungan sekitar Pulau Lampu sangat alami dan bersih, sampai airnya pun begitu jernih. Apabila merasa sayang hanya menikmatinya sementara waktu saja, maka wisatawan dapat menginap di tenda yg harus dibawa berdasarkan rumah lantaran sayangnya tidak terdapat persewaan tenda maupun penginapan pada lokasi wisata yg sangat eksotis & romantis satu ini.


Taman Laut Olele
Wisata alam laut ini berjarak lebih kurang 20 kilometer menurut sentra Kota Gorontalo, tepatnya di Desa Olele, Kabupaten Bone Belango. Pemerintah Gorontalo memberikan perhatian besar kepada destinasi wisata yg satu ini, pun dengan partisipasi rakyat yg besar , maka keindahan dan kebersihan lingkungan kurang lebih pun sangat terjaga.

Taman Laut Olele (estetika bawah laut)

Di sini, wisatawan dapat menyelam ke aneka macam spot yang tidak akan ditemukan di kawasan bahari yg lain. Spot yang paling terkenal merupakan Jinn Cave atau Gua Jin. Meskipun mempunyai nama yg cukup horor, faktanya Gua Jin nir menakutkan, justru sangat anggun. Spot ini walaupun relatif dalam, tetapi kondusif buat pemula.
Jinn Cave atau Gua Jin Taman Laut Olele


Salvador Dali adalah daya tarik lainnya. Salvador Dali merupakan sponge coral yg berada pada kedalaman kurang lebih 30 meter di bawah laut dan menyerupai lukisan L’enigma del Desiderio karya seniman berasal Spanyol Salvador Dali yg kemudian namanya diabadikan buat sponge unik tadi. Spot koral ini salah satu buruan utama wisatawan.

Salvador Dali Taman Laut Olele
Taman Laut Olele pas sekali bagi pasangan pengantin baru sesama pecinta alam & menyukai olahraga snorkeling ataupun diving. Wisatawan juga nir dikenakan biaya sepeserpun buat mengeksplorasi setiap sudut Taman Laut Olele. Sedangkan buat yang tidak membawa indera-indera menyelam, bisa menyewa perlengkapannya menurut persewaan di sekitar menggunakan harga Rp. 50.000,- saja.

Suku Bajo Torosiaje
Bulan madu yg lebih unik bisa didapatkan dengan mengunjungi pemukiman Suku Bajo Torosiaje yang memiliki konstruksi hunian unik tempat tinggal anjung yg berdiri di tengah Teluk Tomini, layaknya Pulau Cinta. Liburan pada pemukiman suku yg hampir punah keberadaannya ini bisa dipercaya versi irit berdasarkan berlibur di Pulau Cinta yg relatif mahal.
Suku Bajo Torosiaje

Sebanyak 250 rumah rakyat terhubung dengan koridor memanjang yg terbuat menurut kayu. Uniknya, meskipun berupa rumah panggung di atas teluk, perkampungan Suku Bajo yg penduduknya dominan bermatapencaharian sebagai nelayan dan pengolah ikan ini memiliki fasilitas yang sangat lengkap. Mulai berdasarkan wahana pendidikan, olahraga, tempat peribadatan, sampai penginapan buat wisatawan.

Perairan di lebih kurang perkampungan Suku Bajo sangat bersih dan jernih, hal tadi berkat kesadaran masyarakatnya buat menjaga kebersihan lingkungan lantaran menurut perairan itu pula mereka menerima listrik dan keperluan air buat beraktifitas. Warga Suku Bajo pun sangat ramah terhadap wisatawan, bahkan beberapa turut menyewakan kamar pada rumahnya menjadi penginapan.

Untuk sampai pada pemukiman Suku Bajo, wisatawan hanya perlu menumpangi perahu motor dari kawasan pelabuhan menggunakan biaya sebesar Rp. 2.000,- per orang sekali jalan. Sedangkan, bagi yg ingin bermalam, baik penginap di wahana penginapan yg disediakan ataupun di tempat tinggal warga , dibebankan porto sama, yaitu sebesar Rp. 100.000,- per malam.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »